Sabtu, 27 Februari 2010

Perbedaan Sel Hewan dan sel Tumbuhan

sel hewan dan tumbuhan

sel hewan dan tumbuhan

  • Struktur dasar sel tumbuhan dan sel hewan sama, namun ada beberapa perbedaan
  • Sel tumbuhan memiliki bagian dan organel tertentu yang tidak dimiliki oleh sel hewan dan sebaliknya
  • Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola yang tidak dimiliki oleh sel hewan
  • Sel hewan memiliki sentriol , lisosom yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan

  • Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

No.

Bagian / organel

Sel hewan

Sel tumbuhan

1. Inti sel

Ada

Ada

2. Retikulum Endoplasma

Ada

Ada

3. Ribosom

Ada

Ada

4. Kompleks golgi

Ada

Ada

5. Lisosom

Ada

Tidak Ada

6. Mitokondria

Ada

Ada

7. Sentriol

Ada

Tidak Ada

8. Badan mikro

Ada

Ada

9. Plastida

Tidak Ada

Ada

10. Sitoskeleton

Ada

Ada

11. Dinding sel

Tidak Ada

Ada

12. Membran plasma

Ada

Ada

13. Vakuola

Kecil/ Tidak Ada

Ada

14. Timbunan zat

Lemak dan glikogen

Berupa zat pati

KARAKTERISTIK SEL TUMBUHAN :

  1. DINDING SEL
  • Merupakan bagian terluar sel tumbuhan, terdiri dari lamel tengah, dinding primer dan dinding sekunder
  • Dinding primer dibentuk awal sewaktu membelah, dinding sekunder pada saat sudah terjadi penebalan
  • Sel muda dindingnya tersusun atas pektin dan sel tua tersusun atas sellulosa
  • Antara dua sel dihubungkan oleh celah/noktah yang disebut plasmodesmata
  • Dinding sel dapat menebal / lignifikasi

(xilem dan sklerenkim keras dan kaku)

Contoh : pada batok kelapa

  1. PLASTIDA
  • Plastida hanya ditemukan pada sel tumbuhan, berkembang dari proplastida di daerah meristematik
  • Berdasarkan pigmen yang dikandung plastida dibedakan atas :
  • Kromoplas : mengandung pigmen non fotosintetik (merah, orange, kuning)

- Banyak ditemukan pada mahkota bunga

- Terdiri dari : - karoten : kuning keorange (pada wortel)

- Xantofil : kuning kecoklatan ( pada daun tua)

- Fikosianin : biru (pada cyanophyta)

- Fukoxantin : coklat (pada alga coklat)

- Fikoeritrin : merah (pada alga merah)

  • Leukoplas : plastida yang berwarna putih (berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan

- Berdasarkan fungsinya dibedakan atas :

- Amiloplas: menyimpan amilum

- elaioplas: menyimpan minyak

- aleuroplas : menyimpan protein

  • Kloroplas : plastida yang mengandung kloropil untuk fotosintetik
  • Memiliki membran rangkap
  • membran luar (untuk mengatur keluar masuknya zat) dan membran dalam (melipat kearah dalam membentuk kantong pipih yang disebut tylakoid)
  • Tylakoid bertumpuk tumpuk membentuk grana, tylakoid mengandung kloropil
  • Kloropil ada beberapa jenis:

- Kloropil a : berwarna hijau biru terdapat pada

- Kloropil b : berwarna hijau kuning plantae

- Kloropil c : berwarna hijau coklat

- Kloropil d : berwarna hijau merah ditemukan pada ganggang

  1. VAKOULA
  • Vakuola ditemukan pada sel tumbuhan, pada sel hewan jumlahnya lebih sedikit dan kecil kecil
  • Vakuola adalah suatu rongga yang berisi cairan yang dikelilingi oleh membran selapis
  • Pada sel tumbuhan muda vakuola kecil dan banyak, setelah dewasa vakuolanya lebih sedikit dan menjadi vakuola tengah ukuranya lebih besar. Vakuola ini berisi cairan yang disebut cairan sel/ getah sel. Getah sel merupakan cairan pekat yang kaya dengan garam mineral, gula, O2, asam organik, CO2, pigmen, enzim, dan sisa metabolisme lainnya.
  • Fungsi utama vakuola :
  1. Tempat penimbunan sisa metabolisme/ metabolisme sekunder ( kristal Ca oksalat, tannin, alkaloid, minyak atsiri, lateks, dll). Pada tanaman karet memiliki sel khusus (latisifer) yang memiliki vakuola dengan tugas menampung lateks
  2. Tempat menyimpanan zat makanan, seperti sukrosa, garam mineral, dan inulin yang terlarut yang sewaktu waktu akan digunakan oleh sitoplasma
  3. Memberikan warna pada organ tanaman ( daun, bunga, buah, pucuk) karena pimen antosian terdapat pada vakuola
  4. Menjaga turgiditas sel
  5. Kadang kala vakuola mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom waktu sel masih hidup

KARAKTERISTIK SEL HEWAN :

  • Tidak memiliki dinding sel, plastida dan bebtuk dapat berubah ubah
  • Vakuola kecil atau tidak tampak
  • Pada hewan uniseluler, selnya memiliki 2 vakuola ( vakuola kontraktil dan vakuola makanan)

Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan pelikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria.

Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola, ukurannya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramaecium. Terdapat dua macam vakuola, yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil (penyimpan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nukleus.

Dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempat yang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentriol memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom.

Link. Animasi Sel Hewan

Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Dinding yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan, berubah menjadi dinding skunder. Dinding primer sel merupakan selaput tipis yang tersusun atas serat-serat selulosa. Serat ini amat kuat daya regangnya. Dinding sel yang kaku tersusun atas polisakarida: hemiselulosa dan pektin.

Dinding sel skunder dimiliki oleh sel-sel dewasa. Dinding skunder memiliki kandungan selulosa lebih banyak berkisar 41-45%, juga hemiselulosa dan lignin.

Diantara dinding dua sel yang berdekatan terdapat lamela tengah, tersusun atas magnesium dan kalium pekat berupa gel. Diantara dua sel bertetangga (saling menempel) terdapat pori. Melalui pori ini dua sel dihubungkan oleh benang-benang plasma yang dikenal plasmodesmata.

Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Bersama dengan vakuola, dinding sel berperan dala turgiditas sel (kekakuan sel). Ia mengakibatkan bentuk sel tetap.

Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola –paling– besar adalah sel-sel parenkim dan kolenkim.

Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat di dalam sel hewan, fungi, maupun prokariota seperti bakteri dan ganggang hijau-biru, yaitu plastida.

Bentuk plastida bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas, kromoplas dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari proplastida (plastida muda).


Link. Animasi Sel Tumbuhan

Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan Pada Tumbuhan

PERTUMBUHAN adalah proses pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.

PERKEMBANGAN adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif.

Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel.

PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN

Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

1. Pertumbuhan Primer

Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.

Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan

Gbr. Embrio Tumbuhan

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
a. Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar
yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.

- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.

- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris.

Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
- ke luar m
embentuk felem : sel-sel mati

Gbr. Lingkaran tahun
karena aktivitas xilem sekunder

Gbr. Irisan melintang batang waru


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah :

A. Faktor Luar
1.
Air dan Mineral Þ berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Diferensiasi salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.

2.
Kelembaban.

3.
Suhu Þ di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.

4.
Cahaya Þ mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat.
Etiolasi adalah pe
rtumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran.

B. Faktor Dalam

1.
Faktor hereditas.
2.

Hormon.

a.
Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
- membantu perkecambahan
- dominasi apikal
b.
Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin :
- pemanjangan tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
c.
Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini merangsang pembelahan sel.
d.
Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua
e.
Asam absiat
f.
Florigen
g.
Kalin
Hormon pertumbuhan organ, terdiri dari :
- R
hizokalin
-
Kaulokali
-
Filokalin
-
Antokalin
h.
Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka

Gbr. a. Distribusi Auksin pada Kecambah

b. Pertumbuhan Ujung Akar dan Ujung Batang